Dalam kimia, ada reaksi penggaraman yang
berasal dari asam (HX) dan basa (YOH), seperti ditunjukkan dalam rumus reaksi
berikut:
HX + YOH >> XY +H20
Garam XY tidak akan pernah terjadi jika HX
tidak melepaskan sifat asam (H+) dan YOH tidak melepaskan sifat basa
(OH-) nya. Dari hasil pelepasan sifat asam dan basa tersebut akan
dihasilkan air (H2O) yang merupakan sumber kehidupan.
Begitu juga dalam pertemuan antara dua insan,
laki-laki dan perempuan, dalam bingkai pernikahan. Andaikan sifat asam adalah ego
yang dibawa oleh sang mempelai laki-laki, dan sifat basa adalah ego yang dibawa
mempelai perempuan, maka untuk mencapai pernikahan yang SAMARA, masing-masing
harus berusaha melepaskan sebagian egonya.
Setiap orang tentu mempunyai perbedaan cara
pandang, latar belakang, karakter dan lain-lain yang dibawa sejak kecil. Ini
akan tetap terbawa sampai pernikahan. Yang diperlukan bukanlah persamaan.
Karena kecocokan jiwa memang tak selalu sama rumusnya.
Ada dua sungai besar yang bertemu dan bermuara di laut yang sama. Inilah kesamaan.
Ada panas dan dingin yang bertemu untuk mencapai kehangatan. Inilah keseimbangan.
Ada hujan lebat yang berjumpa tanah yang subur dan menumbuhkan taman. Inilah kegenapan. Akan tetapi satu hal yang tetap sama, kalian berdua serasi karena bertasbih memuji Allah SWT. Seperti segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, ruku pada keagunganNya. Insya Allah.
Ada dua sungai besar yang bertemu dan bermuara di laut yang sama. Inilah kesamaan.
Ada panas dan dingin yang bertemu untuk mencapai kehangatan. Inilah keseimbangan.
Ada hujan lebat yang berjumpa tanah yang subur dan menumbuhkan taman. Inilah kegenapan. Akan tetapi satu hal yang tetap sama, kalian berdua serasi karena bertasbih memuji Allah SWT. Seperti segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, ruku pada keagunganNya. Insya Allah.
Panji, Icha ..
Barakallahulakuma wabaraka’alaikuma wa
jama’abainakuma fii khoir.
Edi Sukur | Tresnaningsih | Syafiq Syaikhul Akbar | Fadhil Abdurrahman Mumtazuddin | Muhammad Yahya Ayyasy | Athifah Ulya Muthmainnah | Shafa Amira Muti’ah
**
Hal indah untuk kita pijak saat membentuk Istana keluarga adalah melangkah dari bilik-bilik sederhana yang diaplikasikan langsung oleh Rasulullah. Dimana cinta, kasih sayang, pengorbanan dan kebahagian tercipta menurut fitrah manusia. Asesoris indah yang digunakan pada keluarga Rasul adalah akhlak. Akhlak yang didasari kecintaan pada Rabb Semesta Alam. Akhlak yang diawali dari niat membentuk diri, keluarga, masyarakat, untuk dunia dan akhirat.
Semga untuk kalian dianugerahi kedinamisan untuk meneladani nilai-nilai keagungan pada Rasulullah dalam mencintai diri, keluarga dan umatnya. Happy Wedd, uhibbukum fillah :)
-Wahyuni-
**
Lichenes merupakan
simbiosis mutualisme antara fungi dan alga, simbiosis ini membentuk
struktur morfologi dan fisiologi satu kesatuan. Dari simbiosis ini, fungi memperoleh makanan hasil
fotosintesis alga, karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, fungi yang
heterotrof dapat menyediakan air, mineral, dan melakukan pertukaran gas serta
melindungi alga. Selain itu, Lichenes ini juga dapat mengikat nitrogen
udara.
Lichenes
hidup menyebar sangat luas di muka bumi dan mampu menghuni tempat-tempat
ekstrem, seperti tundra,
permukaan batu di pegunungan maupun
pantai, atau tumpukan sampah beracun. Oleh karenanya, lumut kerak dapat
digunakan sebagai pengukur tingkat polusi. Beberapa lumut kerak digunakan sebagai pewarna, bahan parfum, serta bahan pengobatan.
Ikatan pernikahan merupakan ikatan suci yang
mengikat dua insan yang akan membentuk Rumah Tangga. Dalam mengarungi rumah
tangga tidak memerlukan banyak persamaan, karena manusia diciptakan dengan
perbedaan sekalipun kembar identik. Pembagian peran dan saling melengkapi
merupakan hal yang sangat penting dalam mengarunginya.
Rumah tangga harus dapat hidup dan bertahan
dimanapun dan bagimanapun keadaanya, seperti Lichenes yang dapat hidup
dimanapun mereka berada. Tidak hanya itu, rumah tangga juga harus senantiasa
memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar.
Satu
pesan dari Panji untuk Icha yang dititipkan ke saya, saya tuliskan dalam sebuah
syair;
حَسْبِ
بِقَلْبِكِ شَهِدًا ِلي فِى الهَوًا, وَالقَلْبٌ اَعْدَلٌ شَهِدًا يٌسْتَشْهَدٌ
“Cukuplah hatimu sebagai saksi dalam kecintaan
ini, dan hati seadil-adilnya saksi.”
Sebagaimana rizki, seperti itulah
jodoh, tak akan pernah tertukar. Setiap hati akan menemukan takdirnya sendiri…
Mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya
tidak dapat menghadiri akad dan walimahnya. Hanya do’a yang senantiasa tercurah
untuk kalian berdua, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah wa rohmah.
بـارك الله لـكَ وبـاركَ الـيـكَ وجـمـع بـيـنـكـمـا بـخـيــر
Alles Gute zur
Hochzeit !
**
Terharu rasanya mendengar Icha mau nikah…. Perasaan seneng dan khawatir bercampur jadi satu. Khawatirnya terutama karena saya tidak kenal dengan calonnya Icha… Tapi insyaAllah karena Icha adalah orang yg teramat sangat baik (jgn terbang yah..) maka jodohnya pun, insya Allah adalah orang yang teramat sangat baik yang akan memuliakan Icha .… (^_^)
Selamat ya Icha n Panji…
Baarakallaahu laka, wa baarakallahu ‘alaika, wa jama’a bainakuma fii khaiir
Semoga persiapan dan pelaksanaan acaranya dilancarkan dan dimudahkan
Semoga keluarga Icha dan Panji menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan wa rahmah
Semoga diberikan keturunan yang shaleh dan shalehah
Semoga bisa terus saling melengkapi dan mengisi sehingga kalian berdua bisa menjadi orang yg lebih baik setiap harinya
-Ary Ratna Santika & Arif Kusumanagara-
Lupa hari apa, yang jelas hari itu saya dan mas Panji sedang shopping di sebuah mall di kawasan Tangerang. Bukan shopping mengejar diskon barang yang banyak bertebaran namun semata hanya "tugas kantor" :)) Menurut kebiasaan "shopping" kami setelah mencari barang yang diperlukan adalah waktunya ngaso beberapa saat.
Ga inget juga detail percakapannya bagaimana, yang jelas setelah mas Panji selesai dengan mukaddimahnya.. bla-bla-bla.. keluarlah serangkai kata yang kurang lebih intinya "Bib, saya mau nikah!". "Apahhh?", demikian respon otak saya ketika itu. Kakak angkatan saya di Ilmu Komputer UGM yang satu ini perasaan beberapa hari yang lalu bilang nikahnya masih lama, "kan masih muda" (seeinget saya si begitu kilahnya) *padahal mah orangnya uda cukup "berumur" :P
Pertanyaan yang sangat "obvious" selanjutanya tentu "calonnya siapa mas?". Nah yang ini ternyata masih dirahasiakan. Katanya si saya ga kenal, dan dia pun baru kenal. "Ciyuus mas ga kenal beneran, tapi langsung proses nikah? miapah?" saya bertanya karena memang realita di zaman ini sangat langka orang yang mau nikah dengan orang yang tidak dikenal dari jauh-jauh hari. "Lebih seru begitu bib!" kurang lebih demikian sahut mas Panji. Salut dah saya dengan mas-mas yang satu ini :D Well, singkat cerita karena insting *kepo* saya yang lumayan tajam, akhirnya keesokan harinya calonnya langsung
ketebak... :)) Yaitu... *taraaaa.. tak dum cess*... (~‾▿‾)~ Chairunisah a.k.a @sepedakwitang a.k.a Icha ~(‾▿‾~) Tebakan yang beruntung gara-gara beberapa hari yang lalu orangnya pernah main ke kantor dan secara ga sengaja *entah tau dari mana* tiba-tiba berakhir menjadi follower di akun Twitter saya.
Sebagai salah seorang yang mengikuti balada perjuangan mereka berdua yang merencanakan untuk mengarungi bahtera kehidupan bersama *dari ceritanya mas Panji yang intensif* banyak pelajaran yang bisa saya dapatkan *lumayan modal buat perjuangan saya nanti :D*. Well done guys, and thanks a lot, both of you are very inspiring :D Semoga menjadi keluarga yang SAMARA, sakinah mawahdah wa rahmah... Baarakallaahu laka, wa baarakallahu 'alaika, wa jama'a bainakuma fii khaiir, semoga Allah karuniakan barakah kepadamu dan semoga Ia limpahkan barakah atasmu, dan semoga Ia himpun kalian berdua dalam kebaikan. :)
@habibrosyad
**
Lupa hari apa, yang jelas hari itu saya dan mas Panji sedang shopping di sebuah mall di kawasan Tangerang. Bukan shopping mengejar diskon barang yang banyak bertebaran namun semata hanya "tugas kantor" :)) Menurut kebiasaan "shopping" kami setelah mencari barang yang diperlukan adalah waktunya ngaso beberapa saat.
Ga inget juga detail percakapannya bagaimana, yang jelas setelah mas Panji selesai dengan mukaddimahnya.. bla-bla-bla.. keluarlah serangkai kata yang kurang lebih intinya "Bib, saya mau nikah!". "Apahhh?", demikian respon otak saya ketika itu. Kakak angkatan saya di Ilmu Komputer UGM yang satu ini perasaan beberapa hari yang lalu bilang nikahnya masih lama, "kan masih muda" (seeinget saya si begitu kilahnya) *padahal mah orangnya uda cukup "berumur" :P
Pertanyaan yang sangat "obvious" selanjutanya tentu "calonnya siapa mas?". Nah yang ini ternyata masih dirahasiakan. Katanya si saya ga kenal, dan dia pun baru kenal. "Ciyuus mas ga kenal beneran, tapi langsung proses nikah? miapah?" saya bertanya karena memang realita di zaman ini sangat langka orang yang mau nikah dengan orang yang tidak dikenal dari jauh-jauh hari. "Lebih seru begitu bib!" kurang lebih demikian sahut mas Panji. Salut dah saya dengan mas-mas yang satu ini :D Well, singkat cerita karena insting *kepo* saya yang lumayan tajam, akhirnya keesokan harinya calonnya langsung
ketebak... :)) Yaitu... *taraaaa.. tak dum cess*... (~‾▿‾)~ Chairunisah a.k.a @sepedakwitang a.k.a Icha ~(‾▿‾~) Tebakan yang beruntung gara-gara beberapa hari yang lalu orangnya pernah main ke kantor dan secara ga sengaja *entah tau dari mana* tiba-tiba berakhir menjadi follower di akun Twitter saya.
Sebagai salah seorang yang mengikuti balada perjuangan mereka berdua yang merencanakan untuk mengarungi bahtera kehidupan bersama *dari ceritanya mas Panji yang intensif* banyak pelajaran yang bisa saya dapatkan *lumayan modal buat perjuangan saya nanti :D*. Well done guys, and thanks a lot, both of you are very inspiring :D Semoga menjadi keluarga yang SAMARA, sakinah mawahdah wa rahmah... Baarakallaahu laka, wa baarakallahu 'alaika, wa jama'a bainakuma fii khaiir, semoga Allah karuniakan barakah kepadamu dan semoga Ia limpahkan barakah atasmu, dan semoga Ia himpun kalian berdua dalam kebaikan. :)
@habibrosyad
**
"Masa tadi si Ulya marah, pas aku bilang : aku ambil ya Mas Panjinya.."
Kalimat Icha yang satu ini yang tiba-tiba muncul, sejak mengetahui kalian sedang 'diproses'. Lucu ya kalimat yang terlontar dengan maksud bercanda dengan si Ulya yang sangat merasa bahwa Om Panji itu hanya miliknya, benar-benar akan menjadi kenyataan, diambil ma Tante Icha insyaAllah. :D Dan pelaku dibalik semua ini adalah.. Ebaynya (baca : Abi) ulya sendiri. Sabar ya dek ulya.. Haha
-
"Emang lo hapal berapa juz mau ngedeketin si Icha..?"
(percakapan Panji dengan salah satu teman kami di kantor)
Dulu pas denger kalimat ini, persepsi yang Yuni tangkep adalah si Panji (mungkin) menilai Icha sebagai seorang 'akhwat banged' sedangkan si teman kami itu atau malah Panjinya sendiri ga 'ngikhwan' banged! Jadi teman kami itu dan Panjinya sendiri mungkin ga akan bisa ngedapetin Icha.. haha :))
Tapi, akhirnya takdirNya menunjukkan jalannya. Se-minder apapun Panji terhadap Icha, ternyata mereka jodoh dan insyaAllah se-kufu. Aamiin
Lucuuuu kalo inget proses kalian.. Terharu kalo inget 'perjuangan' kalian. Meski sedih sangat Yuni akan 'ditinggal' lagi. #curcol :D
Tapi pastinya banyak hikmah yang bisa Yuni ambil, tentang perjuangan, keikhlasan, keyakinan dan juga cinta yang semuanya butuh diupayakan.. cuit..cuit.. maacih yuaaa ;)
Selamat menikmati benih-benih cinta yang mulai tumbuh diantara kalian. Selamat membangun cinta, memelihara pohon cinta yang semakin besar, semakin tinggi dan semakin kokoh. Cinta yang terus tumbuh dan berkembang. Cinta yang menyemai manfaat bagi sesama.. :)
Baarakallaahu laka, wa baarakallahu 'alaika, wa jama'a bainakuma fii khaiir..
Selamat berbahagia.. Selamat merayakan cinta..
Semoga senantiasa menjadi keluarga samara, yang diridhoi dan dipenuhi dengan cintaNya..
Aamiin..
*aaaaarrrrrrgggghhh air matanya tumpah jg* :'(
-Ayyunie-

Baru "ngeh" kalo nama bapaknya panji mirip sama nama bapaknya *****n :).....
ReplyDeleteKalian emang benar2 berjodoh ....hahahhaa...
*main mata ke ari